SELAMAT DATANG Di BLOG SMA NEGERI 1 JATISRONO

11/09/2011

Manfaat Elearning / E-Learning - Pembelajaran Online via Internet atau Intranet Services

Internet saat ini bisa dibilang merasuk ke semua sisi kehidupan kita. Tak ada yang tak terimbas olehnya. Salah satunya adalah dunia pendidikan kita. Bila dulu kegiatan belajar mengajar lebih banyak mengandalkan metode konvensional dengan pertemua fisik antara pengajar dan pelajar, dengan internet semua itu tak lagi jadi harga mati.

Pengajar tak mesti bertatap muka langsung dengan pelajar, begitu pula sebaliknya. Materi belajar pun tak harus berupa buku dan material fisik tertulis, namun banyak bergeser menjadi materi digital berbasis multimedia. Sekali lagi, semua dimungkinkan dengan adanya perkembangan internet.

Ada satu artikel menarik tentang manfaat pembelajaran online berikut ini.

Manfaat Elearning / E-Learning - Pembelajaran Online via Internet atau Intranet Services

Semakin banyak perusahaan dan individu yang memanfaatkan e-learning sebagai sarana untuk pelatihan dan pendidikan karena mereka melihat berbagai manfaat yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis web - internet ini. Dari berbagai komentar yang dilontarkan, ada tiga persamaan dalam hal manfaat yang bisa dinikmati dari e-learning.

Fleksibilitas

Jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu (seringkali jam ini bentrok dengan kegiatan rutin siswa), maka e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran.

Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa diakses dari mana saja yang memiliki akses ke Internet. Bahkan, dengan berkembangnya mobile technology (dengan palmtop, bahkan telepon selular jenis tertentu), semakin mudah mengakses e-learning. Berbagai tempat juga sudah menyediakan sambungan internet gratis (di bandara internasional dan cafe-cafe tertentu), dengan demikian dalam perjalanan pun atau pada waktu istirahat makan siang sambil menunggu hidangan disajikan, Anda bisa memanfaatkan waktu untuk mengakses e-learning.



Independent Learning


E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai. Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Jika ia tidak sempat mengikuti dialog interaktif, ia bisa membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (di Website pengelola). Banyak orang yang merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan yang telah ditetapkan.



Biaya

Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar (terutama jika tempat belajar berada di kota lain dan negara lain), biaya administrasi pengelolaan (misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi, papan tulis, LCD player, OHP).

Dalam hal biaya finansial William Horton (Designing Web-Based Training, 2000) mengutip komentar beberapa perusahaan yang telah menikmati manfaat pengurangan biaya, antara lain: Buckman Laboratories berhasil mengurangi biaya pelatihan karyawan dari USD 2.4 juta menjadi USD 400,000; Aetna berhasil menghemat USD 3 juta untuk melatih 3000 karyawan; Hewlett-Packard bisa memotong biaya pelatihan bagi 700 insinyur mereka untuk produk-produk chip yang selalu diperbaharui, dari USD 7 juta menjadi USD 1.5 juta; Cisco mengurangi biaya pelatihan per karyawan dari USD 1200 - 1800 menjadi hanya USD 120 per orang. Biaya non-finansial yang bisa dihemat juga banyak, antara lain: produktivitas bisa dipertahankan bahkan diperbaiki karena pembelajar tidak harus meninggalkan pekerjaan yang sedang pada posisi sibuk untuk mengikuti pelatihan (jadwal pelatihan bisa diatur dan disebar dalam satu minggu ataupun satu bulan), daya saing juga bisa ditingkatkan karena karyawan bisa senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaannya, sementara bisa tetap melakukan pekerjaan rutinnya.



Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:

* Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi.

Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).
* Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka 

Read more »

Monumen Palagan Ambarawa

Mungkin sebagian dari Anda, pernah mendengar Monumen Palagan Ambarawa. Tempat ini memang dapat di katakan cukup terkenal karena memiliki nilai historis bagi para pejuang dalam merebut Kemerdekaan Indonesia dari tangan sekutu. Tempat ini dapat Anda jadikan sebagai lokasi liburan alternative dari kepenatan kota besar. Nuansa vintage yang kental di era peperangan, akan sangat terasa ketika Anda memasuki wilayah Monumen Palagan Ambarawa ini.

Kota ini juga merupakan saksi bisu perlawanan sengit Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Angkatan Muda RI terhadap tentara pendudukan sekutu yang berlangsung hingga 15 Desember 1945.Monumen Palagan Ambarawa di bangun pada tahun 1973 dan di resmikan pada 15 Desember 1974 oleh Presiden Soeharto saat itu. Gambaran singkat sejarah pertempuran bisa d ilihat pada relief yang dibuat pada dinding Monumen Palagan Ambarawa. Terdapat suatu tugu dengan ketinggian 17 meter, dengan jarak satu tugu dengan tugu lainnya 0,8 meter. Sedangkan jarak antara altar dari selatan ke utara 45 meter sehingga jika di rangkai, maka akan terbentuk symbol angka ‘keramat’, 17 – 08 – 1945. Pada monument ini, terdapat Patung Jendral Sudirman yang berdiri tegap di sebelah selatan di damping patung Jendral Gatot Subroto di sebelah utara. Tak hanya itu, terdapat patung Letkol Isdiman yang di apit oleh dua tentaranya.

Karena pernah menjadi salah satu tempat pertempuran heroik zaman perang kemerdekaan, Ambarawa dijuluki sebagai Kota Palagan. Banyak situs yang dibangun untuk mengenang sejarah serta membangkitkan nostalgia zaman perang kemerdekaan. Museum Isdiman Palagan Ambarawa dan Benteng Willem II adalah beberapa diantaranya.

Museum Isdiman Palagan Ambarawa didirikan tahun 1973 dan terdapat di pusat kota Ambarawa, tepatnya dipinggir jalan utama Semarang-Jogja dekat Museum Kereta Api. Dengan tiket seharga Rp 3000,- , pengunjung bisa melihat koleksi berbagai senjata, sebuah pesawat Mustang P51, celana lapangan, sepatu lapangan, tas lapangan perwira, sepatu harian Heiho dan PETA, velples tempurung dan perlengkapan lainnya yang digunakan tentara Indonesia dalam perang kemerdekaan. Masih di seputaran ini,  juga terdapat Benteng Willem II terlihat mencolok karena ukuran dan temboknya yang bercat putih.

Nostalgia ke masa sebelum zaman perang kemerdekaan di hadirkan oleh Museum Kereta Api Ambarawa. Museum yang letaknya berdekatan dengan Museum Palagan Ambarawa ini menyimpan berbagai benda yang berhubungan dengan kereta api dari masa sebelum 1964. Selain menampilkan koleksi bersejarah, museum ini juga melayani perjalanan wisata menarik menyusuri desa - desa di Ambarawa dengan kereta uap dan lori.

Sebuah peninggalan sejarah lain yang menjadi aset tak ternilai bagi Ambarawa adalah Candi Gedong Songo. Gedong Songo yang memang memiliki songo (sembilan) candi terletak di desa Candi, sebuah desa di lereng Gunung Ungaran, 9 km dari kota Ambarawa. Daya tarik candi ini terletak pada letaknya di puncak gundukan sehingga memunculkan perpaduan yang indah dengan pegunungan sebagai latar belakangnya.

Ambarawa juga menawarkan pesona keindahan alam bagi wisatawan yang datang berkunjung. Salah satu tempat yang menarik dikunjungi adalah kawasan Bandungan. Kawasan ini merupakan sebuah Molokai peristirahatan yang terletak sekitar 7 km dari Ambarawa. Saat ini, Bandungan sudah dilengkapi berbagai fasilitas mulai hotel berbagai kelas, pasar buah dan sayur, taman bunga, kolam renang, tempat pertemuan dan lahan perkemahan. Produk paling terkenal dari kawasan ini adalah Tahu Bandungan.

Selain panorama pegunungan, Ambarawa juga menyajikan ketenangan Rawa Pening. Rawa Pening adalah sebuah rawa di kaki Gunung Merbabu, Telomoyo, Ungaran dan Kendali Sodo dan masuk dalam wilayah 4 kecamatan di Kabupaten Semarang. Pengunjung juga bisa menaiki perahu menyusuri rawa ini. Salah satu produk terkenal dari desa-desa di sekitar Rawa Pening adalah kerajinan eceng gondok. Terdapat juga sebuah bukit yang berdampingan dengan Rawa Pening, yaitu Bukit Cinta yang terdapat di Kecamatan Banyubiru. Terdapat sebuah terowongan berbentuk ular naga hijau raksasa menjadi gerbang menuju Bukit Cinta yang di dalamnya terdapat puluhan akuarium dengan berbagai jenis ikan yang mempesona.

Berbagai objek wisata yang terdapat di Monumen Palagan Ambarawa seperti Truk militer, Senjata Anti Pesawat Udara yang dirampas dari Tentara Jepang, Pesawat Tempur Mustang Belanda, Mobil Antik, Lokomotif Kereta, dan objek wisata lainnya menjadi perhatian menarik bagi para pengunjung yang datang ke sana. Mereka mengabadikan kedatangan mereka dengan berfoto bersama objek – objek wisata yang telah tersedia di sana. Tempat ini pun juga di gunakan sebagian orang sebagai lokasi pemotretan untuk pre – wedding, prosesi pernikahan, hingga penggarapan film layar lebar. Bagaimana dengan Anda ? Tertarik untuk ke sana ?


Reference :
Investor daily
thearoengbinangproject.com

Read more »