Mungkin sebagian dari Anda, pernah mendengar Monumen Palagan Ambarawa. Tempat ini memang dapat di katakan cukup terkenal karena memiliki nilai historis bagi para pejuang dalam merebut Kemerdekaan Indonesia dari tangan sekutu. Tempat ini dapat Anda jadikan sebagai lokasi liburan alternative dari kepenatan kota besar. Nuansa vintage yang kental di era peperangan, akan sangat terasa ketika Anda memasuki wilayah Monumen Palagan Ambarawa ini.
Kota ini juga merupakan saksi bisu perlawanan sengit Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Angkatan Muda RI terhadap tentara pendudukan sekutu yang berlangsung hingga 15 Desember 1945.Monumen Palagan Ambarawa di bangun pada tahun 1973 dan di resmikan pada 15 Desember 1974 oleh Presiden Soeharto saat itu. Gambaran singkat sejarah pertempuran bisa d ilihat pada relief yang dibuat pada dinding Monumen Palagan Ambarawa. Terdapat suatu tugu dengan ketinggian 17 meter, dengan jarak satu tugu dengan tugu lainnya 0,8 meter. Sedangkan jarak antara altar dari selatan ke utara 45 meter sehingga jika di rangkai, maka akan terbentuk symbol angka ‘keramat’, 17 – 08 – 1945. Pada monument ini, terdapat Patung Jendral Sudirman yang berdiri tegap di sebelah selatan di damping patung Jendral Gatot Subroto di sebelah utara. Tak hanya itu, terdapat patung Letkol Isdiman yang di apit oleh dua tentaranya.
Karena pernah menjadi salah satu tempat pertempuran heroik zaman perang kemerdekaan, Ambarawa dijuluki sebagai Kota Palagan. Banyak situs yang dibangun untuk mengenang sejarah serta membangkitkan nostalgia zaman perang kemerdekaan. Museum Isdiman Palagan Ambarawa dan Benteng Willem II adalah beberapa diantaranya.
Museum Isdiman Palagan Ambarawa didirikan tahun 1973 dan terdapat di pusat kota Ambarawa, tepatnya dipinggir jalan utama Semarang-Jogja dekat Museum Kereta Api. Dengan tiket seharga Rp 3000,- , pengunjung bisa melihat koleksi berbagai senjata, sebuah pesawat Mustang P51, celana lapangan, sepatu lapangan, tas lapangan perwira, sepatu harian Heiho dan PETA, velples tempurung dan perlengkapan lainnya yang digunakan tentara Indonesia dalam perang kemerdekaan. Masih di seputaran ini, juga terdapat Benteng Willem II terlihat mencolok karena ukuran dan temboknya yang bercat putih.
Nostalgia ke masa sebelum zaman perang kemerdekaan di hadirkan oleh Museum Kereta Api Ambarawa. Museum yang letaknya berdekatan dengan Museum Palagan Ambarawa ini menyimpan berbagai benda yang berhubungan dengan kereta api dari masa sebelum 1964. Selain menampilkan koleksi bersejarah, museum ini juga melayani perjalanan wisata menarik menyusuri desa - desa di Ambarawa dengan kereta uap dan lori.
Sebuah peninggalan sejarah lain yang menjadi aset tak ternilai bagi Ambarawa adalah Candi Gedong Songo. Gedong Songo yang memang memiliki songo (sembilan) candi terletak di desa Candi, sebuah desa di lereng Gunung Ungaran, 9 km dari kota Ambarawa. Daya tarik candi ini terletak pada letaknya di puncak gundukan sehingga memunculkan perpaduan yang indah dengan pegunungan sebagai latar belakangnya.
Ambarawa juga menawarkan pesona keindahan alam bagi wisatawan yang datang berkunjung. Salah satu tempat yang menarik dikunjungi adalah kawasan Bandungan. Kawasan ini merupakan sebuah Molokai peristirahatan yang terletak sekitar 7 km dari Ambarawa. Saat ini, Bandungan sudah dilengkapi berbagai fasilitas mulai hotel berbagai kelas, pasar buah dan sayur, taman bunga, kolam renang, tempat pertemuan dan lahan perkemahan. Produk paling terkenal dari kawasan ini adalah Tahu Bandungan.
Selain panorama pegunungan, Ambarawa juga menyajikan ketenangan Rawa Pening. Rawa Pening adalah sebuah rawa di kaki Gunung Merbabu, Telomoyo, Ungaran dan Kendali Sodo dan masuk dalam wilayah 4 kecamatan di Kabupaten Semarang. Pengunjung juga bisa menaiki perahu menyusuri rawa ini. Salah satu produk terkenal dari desa-desa di sekitar Rawa Pening adalah kerajinan eceng gondok. Terdapat juga sebuah bukit yang berdampingan dengan Rawa Pening, yaitu Bukit Cinta yang terdapat di Kecamatan Banyubiru. Terdapat sebuah terowongan berbentuk ular naga hijau raksasa menjadi gerbang menuju Bukit Cinta yang di dalamnya terdapat puluhan akuarium dengan berbagai jenis ikan yang mempesona.
Berbagai objek wisata yang terdapat di Monumen Palagan Ambarawa seperti Truk militer, Senjata Anti Pesawat Udara yang dirampas dari Tentara Jepang, Pesawat Tempur Mustang Belanda, Mobil Antik, Lokomotif Kereta, dan objek wisata lainnya menjadi perhatian menarik bagi para pengunjung yang datang ke sana. Mereka mengabadikan kedatangan mereka dengan berfoto bersama objek – objek wisata yang telah tersedia di sana. Tempat ini pun juga di gunakan sebagian orang sebagai lokasi pemotretan untuk pre – wedding, prosesi pernikahan, hingga penggarapan film layar lebar. Bagaimana dengan Anda ? Tertarik untuk ke sana ?
Reference :
Investor daily
thearoengbinangproject.com
0 komentar:
Posting Komentar